Kontak Kami
Kolostomi adalah prosedur yang umumnya dilakukan untuk menghentikan infeksi, mengatasi penyumbatan, atau mencegah kerusakan lebih lanjut pada usus besar. Prosedur ini bisa bersifat sementara atau permanen.
Prosedur kolostomi dilakukan dengan cara membedah usus besar, lalu membuat bukaan atau lubang pada dinding perut untuk disambungkan dengan bagian ujung bawah dari usus besar yang masih berfungsi. Bagian usus besar tersebut akan dijahit menempel pada lubang di dinding perut. Kotoran yang berada di dalam usus besar nantinya akan keluar melalui lubang itu, ke sebuah kantong yang dipasang di bagian luar lubang. Kantong ini dapat dikosongkan atau dibuang setelah penuh.
Tujuan Dilakukannya Prosedur Kolostomi
Kolostomi bertujuan untuk membantu mengeluarkan isi saluran cerna, pada berbagai kondisi di mana usus besar rusak akibat cedera atau penyakit, misalnya kanker. Padakanker usus besar atau kanker kolorektal, bagian usus yang dekat dengan dubur dan terkena kanker akan diangkat terlebih dahulu, sehingga anus sudah tidak lagi menjadi saluran pembuangan kotoran. Kolostomi untuk kondisi ini bersifat permanen.
Sedangkan kolostomi yang bersifat sementara bertujuan untuk mengalihkan kotoran dari usus atau saluran pencernaan bagian bawah, agar penanganan pada area yang bermasalah lebih mudah dilakukan. Kolostomi sementara biasanya dilakukan pada anak-anak dengan cacat lahir pada anus dan usus besar, seperti pada penyakit Hirschsprung.
Pada operasi yang melibatkan usus besar, mungkin juga akan dibuat kolostomi sementara agar area usus besar yang baru dioperasi tersebut bisa pulih. Biasanya, masa pemulihan berlangsung selama 12 minggu, namun bisa berbeda pada masing-masing orang
Jenis-Jenis Kolostomi dan Risikonya
Secara umum, prosedur kolostomi ada dua macam, yaitu kolostomi yang bersifat permanen dan yang bersifat sementara. Prosedur pengerjaannya bisa dilakukan dengan cara pembedahan konvensional (laparotomi) atau melalui bedah laparoskopi.
Kolostomi permanen dilakukan jika terdapat kerusakan berat pada usus besar sehingga sebagian usus tidak bisa lagi berfungsi dengan normal, atau jika terdapat kerusakan permanen yang tidak dapat diperbaiki. Sedangkan kolostomi sementara dilakukan untuk membantu pemulihan usus besar yang bermasalah namun masih dapat diperbaiki, agar bagian yang terganggu tidak dilalui kotoran sampai kembali pulih dan berfungsi seperti biasa.
Layaknya tindakan bedah secara umum, prosedur kolostomi juga berisiko menimbulkan beberapa komplikasi. Risiko pembedahan kolostomi yang dapat terjadi yakni:
Perawatan Pasca Operasi Kolostomi
Setelah menjalani operasi kolostomi, Anda mungkin akan berada di rumah sakit selama 3-7 hari, atau lebih lama jika kolostomi dilakukan sebagai tindakan darurat. Sebelum pulang, perawat akan menunjukkan cara merawat lubang dan kantung kolostomi. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perawatan mandiri setelah menjalani kolostomi, antara lain:
Kolostomi yang terinfeksi atau mengalami komplikasi dapat ditandai dengan perubahan pada bentuk, warna, bau, dan ukuran lubang. Dapat juga disertai rasa mual atau muntah yang berkepanjangan, demam, dan perdarahan pada lubang. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut atau bila ada keluhan lain yang tidak biasa.
Anda bisa berdiskusi dan berkonsultasi dengan dokter mengenai perawatan pasca kolostomi, juga aktivitas sehari-hari yang mungkin memerlukan perhatian atau trik khusus, agar proses pemulihan dapat berjalan baik.
Terimakasih 🙂
Jual Kantong Kolostomi Colostomy Bag Stoma Bag Hollister 8651 Box
Jual Kantong Kolostomi Colostomy Bag Stoma Bag Hollister 8651 Satuan
Belum ada komentar untuk Tujuan Kolostomi dan Jenis-jenisnya .