Kontak Kami
Prosedur kolostomi biasanya dilakukan pada orang-orang yang memiliki masalah pada usus bagian bawah. Kondisi ini menyebabkan feses menjadi sulit dikeluarkan dari usus besar dan lama-lama bisa membahayakan kesehatan.
Penyebabnya bisa bermacam-macam. Di antaranya yaitu:
Kolostomi bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung dari kondisi masing-masing pasien. Operasi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak bisa buang air besar secara normal karena adanya kanker, perlengketan, atau pengangkatan beberapa bagian usus besar.
Jika masalah pada usus besar membuat pasiennya kesakitan, misalnya karena kanker usus besar, maka operasi permanen mungkin saja dilakukan. Ini artinya lubang atau stoma pada dinding perut akan terus dibiarkan terbuka. Jadi, pasien hanya bisa buang air besar melalui lubang tersebut seumur hidup.
Sementara itu, anak-anak dengan cacat bawaan biasanya membutuhkan kolostomi sementara. Setelah kondisi usus besarnya membaik atau sembuh, lubang stoma dapat ditutup dan fungsi usus akan kembali normal.
Kolostomi adalah salah satu jenis operasi besar sehingga membutuhkan obat bius. Sama seperti operasi lainnya, ada risiko efek samping yang mungkin terjadi setelah operasi berlangsung. Mulai dari reaksi alergi pada obat bius hingga faktor kantong kolostomi itu sendiri.
Seperti yang mungkin sudah Anda tahu, feses alias kotoran manusia mengandung bakteri dan zat-zat limbah yang harus segera dibuang. Pada orang-orang yang menjalani jenis operasi ini, fesesnya tidak lagi dikeluarkan lewat anus tapi justru melalui lubang di perut.
Akibatnya, kotoran yang keluar bisa saja menyebabkan iritasi dan peradangan di area sekitar lubang perut. Kantong kolostomi yang menempel di perut juga bisa memberikan efek yang sama.
Selain itu, risiko efek samping lain yang mungkin terjadi setelah operasi kolostomi adalah:
Namun, sebelum operasi dimulai, dokter tentu akan memberitahukan Anda semua informasi seputar kolostomi. Mulai dari tahapan, manfaat, efek samping, hingga risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Tenang saja, percayalah bahwa dokter pasti akan memberikan semua yang terbaik untuk Anda. Bila Anda masih punya pertanyaan atau keraguan, jangan takut untuk menyampaikannya pada dokter bedah Anda.
Anda biasanya dianjurkan untuk rawat inap selama 3-7 hari dari sebelum operasi sampai masa pemulihan. Untuk mempercepat pemulihan, pastikan Anda benar-benar mengistirahatkan tubuh Anda secara maksimal saat rawat inap.
Pada hari pertama setelah operasi, Anda biasanya akan diminta untuk mengisap es batu untuk membantu mengurangi rasa haus. Setelah itu, Anda akan diberikan makanan cair hingga makanan lunak secara bertahap untuk menjaga sistem pencernaan Anda tetap stabil pascaoperasi.
Anda juga akan diajarkan cara menggunakan kantong kolostomi dengan benar. Ingat, perhatikan benar-benar instruksi dari dokter maupun staf rumah sakit mengenai cara memasang dan menggantinya dengan benar. Dengan begitu, risiko infeksi yang mungkin terjadi setelah operasi bisa dihindari.
kolostomibag.com menjual kantong kolostomi ( colostomy bag ) dengan harga murah dan kualitas terbaik.
Cara pemesanan, klik link disini
Belum ada komentar untuk Siapa Saja yang Membutuhkan Kolostomi ?